Isu Reshuffle, Elite PAN Senang Jika Demokrat Masuk Kabinet

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews

Selasa, 03 Okt 2023 15:09 WIB

 

Jakarta - Desas desus reshuffle atau perombakan kabinet kembali mencuat. Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menerka Demokrat akan masuk kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Saya belum mendengar apakah Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle segera. Jika Demokrat masuk koalisi pemerintah dan AHY menjadi menteri, hemat saya bagus. Ini adalah 'sesuatu banget' secara politis," kata Dradjad kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).

 

Dradjad menilai kans masuknya Demokrat ke kabinet menunjukkan dinamika hubungan Jokowi dengan dua presiden sebelumnya. Menurutnya, hal ini membutuhkan sejumlah pertimbangan.

 

"Karena, dia menjadi cerminan dinamika hubungan antara Presiden Jokowi dengan kedua pendahulu beliau, yaitu Ibu Presiden Megawati dan Bapak Presiden SBY," ujarnya.

 

"Karena 'sesuatu banget', hemat saya prosesnya akan perlu waktu yang cukup. Ada beberapa pertimbangan," imbuhnya.

 

Dradjad menyinggung sikap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dinilai akan sulit menerima Demokrat ke koalisi.

 

"Pertama, Presiden Megawati selama ini sulit menerima Presiden SBY dan partainya masuk ke dalam koalisi. Berbicara empat mata setahu saya juga tidak pernah selama sekitar 20 tahun terakhir. Pertanyaannya, apakah Presiden Jokowi tidak akan berdiskusi dulu dengan Presiden Megawati tentang hal ini, meskipun reshuffle itu hak prerogatif beliau?" katanya.

 

Dradjad meyakini SBY akan hati-hati pula dalam mempertimbangkan masuk kabinet Jokowi. Dia lalu menilai peluang Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri dari Demokrat.

 

"Kedua, Presiden SBY adalah tokoh yang selalu hati-hati dan cermat dalam mempertimbangkan segala sesuatu. Saya yakin beliau akan menghitung dengan cermat apa untung ruginya bagi Demokrat jika masuk kabinet sekarang, apalagi jika AHY atau Ibas yang menjadi menteri. Berdasarkan pengalaman Golkar, Gerindra dan PAN, Presiden Jokowi cenderung ingin Ketum parpol yang menjadi menteri beliau, kecuali ada alasan yang juga 'sesuatu banget'," katanya.

 

"Ketiga, jika benar AHY yang masuk kabinet, Presiden Jokowi tentu akan sangat cermat memilih portofolio mana agar kinerja pemerintah maksimal. Di sisi lain Presiden SBY tentu ingin portofolio di mana AHY bisa berkinerja bagus sehingga membantu elektabilitas Demokrat," lanjut Dradjad.

 

Sementara itu, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut SBY tidak mewakili partai dalam pertemuannya dengan Jokowi. Menurut dia, pembicaraan dua tokoh itu lebih luas ketimbang perihal partai dan urusan pemilu.

 

"Itu pertemuan presiden yang pernah memerintah dan sedang memerintah. Bukan SBY sebagai majelis tinggi partai. Level pembicaraan beyond soal partai dan pemilu," kata Andi.

 

Adapun Presiden Jokowi kerap melakukan perombakan atau reshuffle kabinet pada Rabu Pon. Diketahui Rabu Pon terdekat jatuh pada 4 Oktober 2023.

 

Pada Senin (2/10), Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan jawaban soal desas-desus reshuffle kabinet. Puan mengaku mendengar kabar tersebut sembari mengungkit kementerian yang tengah bermasalah.

 

"Namun kalau melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini bahwa ada kementerian yang menjadi permasalahan hukum tentu saja cepat atau lambat akan terjadi reshuffle menteri pada kementerian tersebut," kata Puan di Selangor, Malaysia, Senin (2/10). Puan menegaskan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

 

Di tengah isu reshuffle, Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor kemarin.

 

https://news.detik.com/pemilu/d-6962814/isu-reshuffle-elite-pan-senang-jika-demokrat-masuk-kabinet

  • Hits: 297

About SDI


Sustainable development is defined as “development that meets the current need without reducing the capability of the next generation to meet their need (UNCED, 1992)

Partner

Contact Us

Komplek Kehutanan Rasamala
Jl.Rasamala No.68A
Ciomas,Bogor Jawa Barat 16610

Telp : 0251-7104521 
Fax  : 0251-8630478
Email: sdi@sdi.or.id