jika nikel habis ini janji paslon agar kota tambang tak mangkrak
Bloomberg Technoz, Jakarta – Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa memberikan catatan kepada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk memikirkan keberlanjutan daerah tambang, khususnya bila sumber daya alam (SDA)-nya sudah habis.
Alasannya, daerah-daerah bekas tambang rawan menjadi terbengkalai dan meningkatkan angka kemiskinan bila transformasi ekonomi tidak segera dibentuk. Apalagi, kerusakan lingkungan sudah terjadi dan SDA di daerah tersebut sudah habis dieksploitasi.
“Setelah dikeruk mau jadi apa? Ngeri-ngeri sedap apa yang terjadi. Sudah tidak memiliki SDA, alam rusak, ekonomi baru belum ada. Bisa jadi angka kemiskinan naik lagi,” ujar Fabby dalam agenda Diskusi Katadata Forum Dilema Hilirisasi Tambang : Dibatasi atau Diperluas?, Kamis (25/1/2024).
Fabby tidak menampik bahwa hilirisasi dan pengelolaan SDA tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Akan tetapi, dia melanjutkan, pemerintah selanjutnya harus memikirkan keberlanjutan daerah tersebut.
Pada kesempatan yang sama, masing-masing tim pasangan calon (paslon) pun menjawab isu keberlanjutan tersebut.
Anies-Muhaimin Bakal Buat Dana Abadi
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bakal membentuk dana abadi sumber daya alam (resource endowment fund).
Dewan Pakar Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Wijayanto Samirin mengatakan, dana abadi ini bakal digunakan untuk menggerakan ekonomi baru bagi daerah dalam mengantisipasi cadangan SDA yang menipis dan habis.
“Dana abadi SDA digunakan untuk siapkan daerah yang saat ini dikotori [untuk pengelolaan] SDA, sudah bersiap,” ujar Wijayanto.
Wijayanto juga kembali menekankan komitmen Anies-Muhaimin dalam menjaga tata kelola (governance) dari hilirisasi di Indonesia.
Menurutnya, negara yang mengelola SDA seperti Norwegia, Finlandia dan Australia telah mengedepankan aspek penguatan institusi agar tata kelola pengembangan SDA tetap terjaga.
Prabowo-Gibran Akan Buat 'Singapura Kecil'
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, bakal mengalihkan surplus yang diperoleh dari pengolahan atau hilirisasi tambang ke sektor pendidikan, kesehatan, inovasi dan teknologi.
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo mengatakan, pihaknya tidak menginginkan daerah tambang menjadi kota mati pasca SDA habis.
“Kita tidak ingin kota tambang seperti di Australia akhirnya jadi kota mati, kota hantu,” ujar Dradjad.
Dengan demikian, kata Drajad, walaupun daerah tersebut tidak lagi memiliki SDA, daerah tersebut bakal berkembang menjadi kota ekonomi yang mengandalkan kecerdasan (brain-based economy) seperti Singapura.
Sejalan dengan itu, Prabowo-Gibran juga bakal meningkatkan dana riset sebesar 1,5%.
“Ketika tambang habis, mungkin 30 tahun atau 20 tahun atau 10 tahun lagi, kota akan tetap hidup karena jadi kota brain-based economy. Seperti Singapura tidak punya SDA, hanya brain. Jadi kita ingin buat Singapura kecil dari surplus tambang,” ujarnya.
Ganjar-Mahfud Bakal Kembangkan Ekosistem 'Beyond Mining'
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, bakal membangun ekosistem usaha dari daerah tambang. Dengan demikian, daerah tersebut tidak hanya mengandalkan SDA.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hotasi Nababan mengatakan, hal serupa telah diterapkan di California yang sebelumnya mengembangkan komoditas emas menjadi agrikultur.
“Peta pohon industri ada di dalam program Ganjar-Mahfud, beyond mining. Ekosistem usaha harus terbentuk di kota-kota tersebut. California dari emas jadi jeruk jadi agriculture dan sebagainya,” ujar Hotasi.
Hal ini, kata Hotasi, sejalan dengan program Ganjar-Mahfud yang menetapkan investasi manusia sebagai program utama.
(dov/wdh)
- Hits: 212